Pankreatitis adalah penyakit yang terjadi saat organ pankreas mengalami peradangan. Ketika pankreas meradang, maka Anda perlu memerhatikan pola makan yang tepat agar gejala penyakitnya tidak semakin parah. Apa saja makanan untuk pankreatitis yang tepat? Simak di bawah sini.
Apa hubungannya pankreas dengan makanan?
Pankreas memiliki fungsi yang sangat erat dengan sistem pencernaan. Jika pankreas bermasalah, proses pencernaan di dalam tubuh pasti terganggu. Pankreas yang sehat berperan untuk menghasilkan enzim dan hormon yang dibutuhkan untuk mencerna makanan yang masuk dalam tubuh. Dengan kehadiran hormon dan enzim dari pankreas maka zat gizi akan terserap dengan baik.
Jika pankreas mengalami peradangan, organ ini harus bekerja lebih keras lagi untuk menghasilkan enzim dan hormon tersebut. Karenanya, enzim dan hormon yang dihasilkan pun tidak akan berfungsi semestinya. Maka orang yang mengalami radang pankreas sangat dianjurkan untuk mengatur makanan yang tepat agar bisa mengurangi beban kerja pankreas.
Apa saja makanan untuk pankreatitis yang dianjurkan?
Untuk mengurangi beban kerja pankreas yang meradang, pada intinya Anda dianjurkan mengonsumsi makanan yang kaya protein, rendah lemak, dan makanan yang mengandung antioksidan tinggi.
- Extra VCO
- Daging tanpa kulitnya (dan hilangkan bagian lemaknya).
- Kacang-kacangan.
- Sayuran hijau seperti bayam, tapi lengkapi juga dengan sayuran berwarna cerah yang kaya antioksidan seperti tomat, wortel, dan terong. Sayuran sebaiknya disajikan dengan kuah bening.
- Buah-buahan tinggi antioksidan seperti bluebery, stroberi, anggur, mangga, dan delima.
- Susu rendah lemak atau produk alternatif pengganti susu seperti sari almond dan sari kedelai.
Makanan-makanan inilah yang akan meringankan kerja pankreas. Sayur dan buah kaya antioksidan juga membantu melindungi sistem pencernaan untuk melawan radikal bebas yang bisa merusak sel-sel tubuh.
Jika pasien pankreatitis sedang ngidam makanan manis, pilihlah buah segar daripada makanan yang mengandung gula tambahan. Sebab, orang dengan pankreatitis memiliki risiko tinggi untuk mengalami diabetes melitus.
Apa saja makanan yang sebaiknya dihindari?
- Daging merah berlemak
- Jeroan
- Gorengan
- Mayonaise
- Margarin dan mentega
- Produk susu tinggi lemak
- Minuman atau makanan dengan gula tambahan
Makanan-makanan ini sebaiknya dihindari untuk mengurangi beban kerja pankreas agar tidak memperparah peradangan yang terjadi. Sebab, makanan-makanan tersebut mengandung lemak yang cukup tinggi. Semakin tinggi lemak, semakin banyak enzim yang diperlukan untuk memecahnya, sedangkan kondisi pankreas sedang tidak mampu memproduksi enzim seperti saat sehat.
Selain itu, makanan untuk pankreatitis yang harus dihindari adalah makanan yang banyak mengandung gula tambahan, misalnya permen dan es krim. Tingginya gula tambahan yang masuk dalam tubuh membutuhkan hormon insulin yang dihasilkan pankreas untuk menjaga kadar gula darah. Akan tetapi, produksi hormon insulin terganggu ketika orang mengalami pankreatitis. Maka dari itu, minuman atau makanan manis dengan gula tambahan tidak dianjurkan sebagai makanan untuk pankreatitis.
Tips mengatur pola makan untuk pankreatitis
Makan dalam porsi kecil sebanyak 6-8 kali sehari untuk membantu memulihkan pankreas. Makan sedikit-sedikit tapi sering akan lebih mudah dicerna dibandingkan makan 2 sampai 3 kali sehari dalam porsi besar.
Hindari makan terlalu banyak serat sekaligus sebab ini dapat memperlambat pencernaan. Selain itu, masuknya serat seharusnya diimbangi dengan jumlah enzim pencernaan yang sangat cukup agar semua zat gizi diserap maksimal. Namun, ketika Anda mengalami radang pankreas jumlah enzim yang dikeluarkan menjadi terbatas dan kurang efektif. Oleh karena itu, makanan berserat tinggi harus dimakan dalam porsi kecil-kecil untuk memberikan jeda pada pankreas menghasilkan enzim.
Konsumsi suplemen multivitamin agar Anda mendapatkan zat gizi yang dibutuhkan. Apalagi bagi orang dengan pankreatitis kronis. Anda bersiko kekurangan kalsium, zat besi, folat, vitamin E, vitamin A, vitamin D, dan vitamin B12. Jadi diperlukan pengecekan rutin apakah terjadi kekurangan zat gizi dan apakah Anda perlu suplemen khusus.
Penuhi asupan cairan dalam tubuh dengan cara banyak minum. Jangan lupa, hindari alkohol dan kafein yang bisa membuat Anda membuang banyak cairan tubuh.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.